Minggu, 01 November 2020

Day 29: My goals for the future

sumber: unsplash

Masih ingat dengan janjiku di hari ke-18? Ketika teman-temanku berkata aku orangnya ambisius, aku menjawab tentang goals yang akan kuceritakan di hari ke-29. Dan inilah harinya. Sebenarnya aku tak terlalu yakin menceritakan ini. Jika kamu memasuki usia 20-an pasti paham alasannya. Semakin bertambah usia, semakin bingung hidup akan dibawa kemana. Segala rencana yang tersusun saat kau masih berusia 13-15 tahun seketika menguap di usia 20-an. Dan itulah yang kurasakan kini. Terlebih aku merasa, bahwa kebutuhan hidup manusia kini semakin tinggi, beda sekali rasanya dibandingkan 5-10 tahun lalu. Contohnya saja, anak muda sekarang semakin melek finansial, mulai mencoba investasi, mencari pekerjaan sana-sini, kuliah minimal S2 karena persaingan mencari kebutuhan hidup semakin tinggi. Right?

Aku juga merasa bahwa tidak cukup hanya bercita-cita kuliah S2 di luar negeri tapi juga harus memikirkan hal-hal detail mengenai studi apa yang akan diambil, bidang pekerjaan apa yang ingin ditekuni, semakin detail dan rumit. Makin banyak mikir makin pusing. Karena perubahan kebutuhan hidup ini, sepertinya aku pun mulai merubah target dan tujuanku. Dua tahun lagi insyaAllah aku lulus S1 (Aamiin). Setelah lulus mau kemana? Ini pertanyaan yang sulit. Aku berkeinginan melanjutkan S2 entah di mana pastinya. Ada 3 pilihan, tapi masih dalam pertimbangan karena persyaratan pilihan satu dengan lainnya nggak selaras. Ada yang mewajibkan untuk kerja dulu setidaknya 1-2 tahun, ada yang harus tes ini, sedangkan pilihan lainnya harus tes itu, dsb. Doain yang terbaik aja.

Kalo ditanya pengennya apa, aku sih pengennya kuliah sambil remote working wkwk. Di bidang apa? Setelah ditimbang-timbang kayaknya aku lebih cocok kerja di dalam ruangan, menjadi tim editorial atau sejenisnya. Andaikan menjadi jurnalis pun, nggak yang ke mana-mana tiap hari pindah-pindah tempat. Pengennya jadi penulis aja sih kalau bisa. Mungkin di penerbitan? Oh ya, sejak kecil aku punya cita-cita bikin penerbitan dan perpustakaan sendiri, semoga aku bisa mewujudkannya. Aamiin. Siapa tahu ada yang mau ngajak kolaborasi, aku siap menerimanya lewat email ataupun DM sosial media.

Soal pendidikan dan karier sudah, hehe aku tahu pasti ingin membahas tentang goals personal ya. Hal yang nggak aku suka ketika menginjak usia 20-an adalah mendapat pertanyaan "Mau nikah umur berapa?" Temen-temen deketku paham kalau alin tipe-tipe wanita karir yang tidak memikirkan soal itu, bahkan kalau bisa jauh-jauh deh wkwk. Aku pernah nyeletuk kalau nggak mau nikah dan berakhir diceramahi sama temen-temenku mulai dari temen cewek hingga cowok wkwk. (Semenjak tinggal di Ankara) akhirnya aku mengalah. Okay aku mau nikah setelah aku bisa mencapai goals terbesarku. Kalau baru tercapainya 5 atau 10 tahun lagi ya setelahnya itu berarti. Goalsnya apa? Rahasia haha. Ketika aku berkata seperti ini pada teman-temanku mereka serentak menjawab "Semoga 2 atau 3 tahun lagi ya tercapainya." Aku hendak mengamini, but wait... kalau goalsnya lebih cepat tercapai berarti...? Oh no! Sepertinya aku akan membuat syarat-syarat yang lainnya haha.

Alasannya bukan karena apa, aku realistis saja bahwa aku masih butuh banyak belajar dan mengupgrade diri. Aku ingin menjadi wanita yang mandiri biar nggak banyak drama nantinya. Yang bisa nyetir mobil sendiri, paham ilmu dasar reparasi mobil, bisa pasang LPG, bisa benerin dan ganti lampu yang rusak dan berbagai keterampilan lainnya. Dan aku tidak bisa menjanjikan kapan aku bisa paham dengan ilmu-ilmu tersebut. Itulah sebabnya untuk siapapun kamu, maukah tuk menunggu?

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates