Senin, 04 Desember 2023

Belakangan ini generasi Z atau yang sering disingkat menjadi gen Z tengah menjadi sorotan di berbagai sosial media. Mulai dari karakter dan kebiasaan yang dianggap unik oleh generasi pendahulu. Hingga gaya hidup dan keadaan ekonomi yang dirasa lebih pelik dibanding zamannya ayah ibu.

Pasti di antara kamu sudah tidak asing lagi dengan berbagai konten di sosial media yang membandingkan gen Z dan baby boomers. Seperti konten terbaru bertajuk "Sederhana Tapi Gen Z Tidak Punya" yang membahas bahwa gen Z sulit membeli rumah atau mempunyai rumah sendiri. Belum lagi ada istilah sandwich generation yang juga banyak dirasakan oleh gen Z. Rasanya, mencari cuan seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Ya nggak, gen Z?

Gen Z, Generasi Masa Kini

Photo by Polina Tankilevitch on Pexels

Dilansir dari Gramedia.com, generasi Z atau gen Z merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk individu yang lahir pada rentang tahun 1997-2012. Tepatnya, gen Z lahir setelah era generasi milenial atau generasi Y.

Dari segi kecakapan penggunaan teknologi, gen Z memiliki kesamaan dengan gen Y. Gen Z disebut melek teknologi dan melek internet. Tidak heran, sebab sejak kecil gen Z sudah akrab dengan gadget yang canggih dan terhubung dengan dunia maya.

Penelitian yang dilakukan oleh Goldman Sachs mengatakan bahwa setengah dari gen z terhubung secara daring (online) selama 10 jam bahkan lebih. Artinya, era digital adalah eranya gen Z.

Namun sayangnya, di zaman yang sudah serba kompleks ini permasalahan yang harus dihadapi gen Z pun juga beragam. Dari segi finansial dan karier misalnya, kecanggihan teknologi membuat beberapa sektor pekerjaan digantikan oleh robot atau teknologi AI (Artificial Intelligence).

Belum lagi tingginya biaya hidup yang setiap hari kian meningkat. Gaji yang didapatkan hanya cukup untuk menyambung hidup sehari-hari. Menurut Kementerian Keuangan, generasi Z juga digadang-gadang tidak mampu membeli rumah impian akibat mahalnya harga rumah saat ini. Duh, ternyata jadi gen Z tidak seenak yang dibayangkan ya.

Photo by Ian MacDonald on Unsplash
"Milenial ke depan itu homeless, karena gaji yang diterima dan cicilan itu agak sulit," ujar Sekretaris Jenderal, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Dedy Syarif Usman.
Tenang saja gen Z, di era digital saat ini banyak peluang yang bisa diraih untuk mendapatkan cuan dan membeli rumah impian. Berikut 5 hal yang bisa kamu lakukan untuk hasilin cuan di dunia digital.

1. Berjualan Online

Photo by PhotoMIX Company on Pexels

Berbagai platform daring yang tersedia saat ini memudahkan kamu untuk berjualan secara online. Mulai dari berjualan di marketplace, media sosial juga website pribadimu sendiri.

Kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu produk apa yang banyak dicari oleh orang-orang di sekitarmu, setelah itu kamu bisa menentukan media mana yang cocok sebagai tempat kamu berjualan.

Kalau kamu tak punya banyak modal, kamu juga bisa menjadi reseller atau dropshipper. Dengan cara ini kamu bisa menambah pundi-pundi cuan dengan mudah.

2. Menjadi Content Creator

Kamu aktif di sosial media dan sering membuat konten yang bermanfaat? Content creator adalah cara tepat yang bisa kamu coba. Pilihlah tema konten yang kamu sukai agar kamu tak berhenti di tengah jalan karena kehabisan ide suatu saat nanti.

Kamu bisa membagikan kontenmu dalam bentuk video atau caroussel. Teruslah berkarya agar kontenmu semakin membaik dan dilirik banyak orang.

Siapa sangka, hanya dengan sering membuat konten kamu akan punya kesempatan untuk dilirik sebuah brand atau agency yang mengajakmu kerjasama lho! Cuan pun akan mengalir dengan mudah. Seru sekali bukan?

3. Menjadi Translator/Penerjemah

Photo by Pixabay on Pexels

Jika kamu punya kelebihan bisa berbahasa asing, menjadi translator atau penerjemah bisa kamu coba. Kamu bisa memulainya dengan membuat projek pribadi dan menawarkannya melalui situs freelancer seperti SribulancerFreelancer IndonesiaFastworkUpWorkFiverr, dan lain sebagainya. 

Sebagai pemula, jangan terlalu pemilih dalam mencari klien ya, gen Z. Karena selain pengalaman pertama sebagai translator yang kamu dapatkan, kamu juga bisa menambah portofoliomu lebih banyak lagi. 

Seiring berjalannya waktu, kamu pun bisa menetapkan rate card jasa terjemahmu sendiri dan menentukan seberapa banyak cuan yang bisa kamu hasilkan.

4. Menjadi Tutor Online

Kecanggihan teknologi dan mudahnya akses internet membuat semua orang juga mudah dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Berbagai materi pembelajaran bisa diakses dengan mudah baik yang gratis maupun berbayar.

Daripada hanya menjadi salah seorang yang mencari ilmu lewat internet, mengapa tidak kamu coba juga untuk ikut membagikan ilmu yang kamu punya? Kamu bisa membagikan ilmu akademik, hobi, soft skill atau yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Cara penyampaiannya bisa kamu coba dengan merekam video saat kamu menjelaskan materi dan menjualnya di sosial mediamu atau dengan membuka kelas online melalui Zoom. Kamu juga bisa mendaftarkan diri kamu sebagai tutor dan membuka kelasmu sendiri di Glints ExpertClass.

5. Menjadi Penulis

Photo by Judit Peter on Pexels

Kamu punya hobi menulis dan menumpahkan ide-ide di kepalamu dalam sebuah tulisan? Menjadi penulis adalah cara mudah hasilin cuan yang bisa kamu coba lho, gen Z! Pekerjaan yang sering dipandang sebelah mata ini ternyata sangat dibutuhkan di dunia digital seperti saat ini. Tidak jarang, cuan yang dihasilkan pun bisa melebihi gaji pekerja kantoran lho!

Kamu bisa menjadi penulis buku, content writercopywriterscript writer atau juga blogger. Khawatir dengan kecanggihan teknologi ChatGPT yang dinilai dapat menggantikan posisi penulis? Tenang saja, kamu hanya perlu terus melatih skill menulismu agar tulisanmu semakin enak dibaca dan tidak terasa kaku seperti robot. Kamu bisa melatihnya dengan menulis di blog, mengikuti kompetisi atau mengikuti kelas menulis.

Tapi sayangnya, semua pekerjaan di atas tidak akan kamu rasakan manfaatnya jika kamu tidak memiliki satu modal skill penting yaitu PROMOSI. 

Mengapa?

Promosi merupakan modal skill utama yang dibutuhkan agar kamu bisa mendapatkan pembeli atas barang atau jasa yang kamu tawarkan. Promosi yang kurang tepat dan terkesan memaksa tentu saja tidak akan mendatangkan pembeli.

Lalu, bagaimana cara promosi yang bagus dan menarik?

Impactful Writing Salah Satu Kunci Dasar Keberhasilan

Kamu perlu memiliki skill yang bisa meramu jualanmu agar terlihat lebih menarik. Yaitu dengan mempelajari skill impactful writing. Impactful writing yakni sebuah skill yang menggabungkan content writing dan copywriting. Sehingga jualanmu lebih mendatangkan banyak pembeli karena dikemas dengan kata-kata yang menarik.

Photo by Maxim Ilyahov on Unsplash

Ibarat abang-abang penjual di Pasar Senen yang menyandang gelar S3 Marketing, kamu juga bisa menarik pembeli dengan skill menulismu. Perlu dipahami terlebih dahulu, pembelimu adalah seorang manusia juga. Jadi tawarkan jualanmu dan perlakukan mereka seperti kamu memanusiakan manusia. Jangan kaku dan memaksa.

Tawarkan apa yang mereka butuhkan. Tanamkan mindset seolah kamu berbicara pada satu orang dan fokus pada ego pembeli atau permasalahan yang dihadapi oleh pembeli. Setelahnya kamu tawarkan solusi atas permasalahan mereka dengan produk yang kamu punya. Gunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami.

"Copywriting itu tentang Bahasa. Tentang RASA. Jadi nggak mungkin disederhanakan dengan rumus atau template." - Budiman Hakim, Penulis Saya Pengen Jadi Copywriter
Dengan mempelajari skill Impactful writing, kamu tidak hanya bisa menjual produk dan jasamu dengan mudah, tetapi juga membuka peluang jalan karier yang semakin lebar. Kamu bisa menjadi content writer, copywriter, content marketer, blogger, SEO writer, editor, ghostwriter, jurnalis, novelis dan scriptwriter hanya dengan menyandang gelar sebagai Impactful Writer.

"Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikkannya, orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis, namun tidak pernah melakukannya, maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya." - Stephen King

Ya, layaknya kutipan di atas, kamu perlu usaha dan kerja keras untuk memiliki cuan lebih mudah dan lebih banyak. Apalagi di era digital yang peluangnya terbuka lebar.

Gimana nih, gen Z? Sudah siap menjemput cuan? Ayo mulai hasilkan karyamu sekarang juga!

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates