Sabtu, 17 Oktober 2020

Day 27: Someone who inspires me

(Baca: Challenge day 26)

FOR 8

Ada hutang yang harus dilunasi, jadi aku menyempatkan untuk segera menyelesaikan challenge ini. Aku tahu, seharusnya challenge ini selesai hari Minggu kemarin. Tapi karena aku sudah minggu kedua masuk kuliah, kalau sudah masuk kuliah begini memang susah menepati janji yang membutuhkan istiqomah. Terlebih aku juga ada beberapa urusan kerjaan yang harus diselesaikan. Mari kita coba menunaikan challenge yang tinggal beberapa hari ini.

Awalnya yang membuat aku stuck minggu lalu selain banyaknya deadline yang datang, juga karena tema hari ke-27 ini. Seseorang yang menginspirasiku. Bingung mau mulai darimana nulisnya. Tapi malam ini aku menemukan jawabannya (makanya langsung mulai nulis ini wkwk). Bukannya peres atau apa, tapi beneran, nggak ada satu orang khusus dan spesial yang sangat menginspirasiku. Banyak sekali. Mulai dari orang tua yang menginspirasiku untuk tetap kuat dan tegar menjalani hidup dan menghadapi misteri hidup, hingga teman-teman yang menginspirasiku untuk tetap semangat dalam meraih mimpi.

Malam ini seusai kuliah daring yang cukup membuatku bosan dan pusing di 30 menit terakhir, aku meluangkan waktu menggulir layar instagram, menengok kabar teman-temanku melalui story-nya. Dan aku tersadar beberapa hal, teman-temanku mulai banyak yang wisuda. Merasa senang dan bangga melihatnya. Mereka berhasil melalui satu tahap kehidupan, bahkan dengan berbagai tambahan prestasi lainnya. Aku selalu kagum dengan teman-teman FOR-ku, sejak 4 tahun yang lalu saat kami pertama kali bertemu sampai kini sudah ada yang lulus. Keren dan menginspirasi banget, masyaAllah. Kalau bahasa Turkinya sih, kerennya anlatamaz

Mari kita telaah satu persatu. Nggak semua sih, nggak sanggup nyeritain 299 orang-orang keren (kok 299? Nggak 300? Iya, satu orangnya adalah aku dan aku nggak termasuk wkwk). Mungkin aku hanya menyebut beberapa nama yang saat ini muncul di kepala. Aku akan mulai dari orang yang menginspirasiku untuk nulis ini. Ditha Adinda. Aku biasa manggil kakdith (padahal lebih tua gue setahun wkwk). Semangatnya untuk terus mengejar mimpi dan percaya pada kekuatan mimpi membuatku dapat menginjakkan kaki di negeri dua benua ini. Semangatnya dia kayak nular gitu lho. Daebak lah. Dan hari ini dia wisuda dengan nilai cumlaude. Jangan kira kakdith nerd yang kuliah mulu. Dia aktif banget, mobilitasnya tinggi. Di sela-sela kuliahnya dia juga menjadi jurnalis, content writer, mapres, dan masih ikut duta-dutaan. Keren ga tuh. Envy sumpah haha.

Selanjutnya, sobat delegasi Jatimku yang tidak lain tidak bukan Betzy Alimanda. Biasa dipanggil Betzy. Nggak tahu kalimat apa lagi yang bisa mewakilkan betapa kerennya dia. Mahasiswi UNESA ini aktif banget. Selain menjadi mapres, dia juga aktif terlibat di beberapa organisasi NGO di bidang sosial. Hobinya ikut kegiatan skala nasional dan internasional. Sewaktu aku menghabiskan liburan summer 2018, Betzy sempat menginap di rumahku karena dia habis ada kegiatan di dekat rumahku. Mendengar ceritanya membuatku sadar, 2 tahun di Turki aku sudah ngapain aja? Bukankah seharusnya kesempatan dan peluang semakin terbuka lebar? Tapi aku malah memilih jalan menjadi mahasiswa kupu-kupu. Bodohnya aku :"

Orang selanjutnya, teman dan sahabat terbaik yang selalu aku ganggu dan repotin nggak kenal waktu wkwk (untung dia masih sabar). Syekh Arpi Ageng namanya. Panggil saja Ageng. Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta ini panutan banget. Tapi hobinya selalu merendah untuk meroket :v. Dia langganan menang lomba inovasi gitu. Bukan lagi skala nasional, tapi sudah merambah ke skala internasional. Berkat medali emas yang berhasil disabetnya pada kompetisi Asia Youth Innovation Awards di Malaysia, kelulusannya dijamin 100% oleh kampus. Bahkan dia mendapat privilege untuk langsung lulus tanpa skripsi. Mantap ga tuh. Udah deh buruan wisuda sana. Oh ya, dia juga pendiri Kalbar Student Forum (Dulu namanya masih Ketapang Student Forum, sekarang udah sukses meluas jadi Kalbar). Sering banget diundang jadi pembicara tapi ngakunya selalu gabut dan banyak waktu luang, hmm ga paham lagi dengan orang-orang kayak gini. Oh ya, aku kasih satu rahasia. Secara tidak langsung, dia yang banyak banget bantu aku untuk dapat beasiswa YTB. Mulai dari menulis esai, tips wawancara, membuat mind map yang menarik sampai mendengar sambatanku kuliah di Turki wkwk (yang terakhir penting itu :v). Maka dari itu, buat kalian yang mau daftar beasiswa apapun langsung berguru aja sama Ageng. 

Siapa lagi ya haha. Banyak banget. Oh ya, ada Harris Hendrik, si hits UGM. Aku jarang ngobrol sama dia sih, tapi aku selalu memantau aktivitasnya di instagram yang inspiring banget. Ada juga Azil si Duta Genre, hmm banyak sih anak FOR yang ikut Duta Genre dan duta-duta lainnya. Dari sudut pandangku nih ya, teman-teman FOR-ku tuh isinya anak-anak yang rajin, hobi ikut kegiatan dan lomba, berkecimpung di dunia duta-dutaan, aktif organisasi, hobi banget exchange. Annfir, salah satu kawan FOR 8 yang juga kuliah di Turki, kini sudah berada di bumi belahan lainnya. Beberapa hari lalu ia berangkat erasmus ke Ceko. Good luck, Fir! Merasa bangga punya teman seperti mereka, bersyukur dikasih kesempatan bisa berkenalan dengan mereka. Ya kadang sih rasa bangga dan envy bercampur jadi satu haha. Envy yang positif kok :)

Lalu, Alin gimana? Haha Alin mah gini-gini aja, yang masih mencari letak hebatnya di mana. Masih terus belajar dan menggali potensi diri sambil terus mengambil pelajaran dari kisah-kisah inspiratifnya teman-teman. Saling mendoakan ya agar kita bisa sukses bareng ^^

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates