Kamis, 08 Oktober 2020

Day 26: Your school

Kayaknya kalian udah tahu kalau aku mahasiswa jurnalistik di Ankara Hacı Bayram Veli University, Ankara Turki. Atau mungkin yang pernah baca ceritaku tentang Türkiye Bursları bingung, bukannya LoA-nya di Gazi University ya, kok jadi Ankara Hacı Bayram Veli University. Hmm, aku akan menceritakannya setelah ini. Oh ya, biar nggak kepanjangan nama univnya aku akan mempersingkatnya jadi AHBV.

Ketika aku datang ke Turki tahun 2017, aku memang terdaftar sebagai mahasiswa Gazi dan mengemban pendidikan Tömer (kursus bahasa Turki) di Gazi. Tapi setahun berlalu (nggak nyampe setahun malah) ada suatu putusan bahwa beberapa univ negeri di Turki akan dipecah jadi 2, Gazi univ salah satunya. Aku tak begitu mengerti sebabnya karena saat itu bahasa Turkiku masih cukup buruk mengikuti berita yang ada. Aku dengar-dengar sih karena kebanyakan mahasiswa. Sempat terjadi demo mahasiswa di kampus, menolak putusan ini. Tapi sia-sia, karena toh akhirnya tetap dipecah jadi 2. Pecahannya Gazi memiliki nama univ baru yaitu AHBV. Terus fakultasnya gimana? Nah, jurusan sosial kecuali pendidikan berubah menjadi AHBV. Sedangkan jurusan sains, medis, teknik dsb plus pendidikan masih di bawah nama Gazi. Kenapa fakultas pendidikan nggak jadi AHBV? Karena fakultas pertama Gazi univ yaitu fakultas pendidikan, jadi mereka masih mempertahankannya.

Karena putusan inilah, ketika aku mulai masuk kuliah di semester pertama otomatis aku sudah menjadi mahasiswa AHBV. Kuliah semester pertama di univ baru itu agak greget. Karena masih dalam masa peralihan, semuanya serba tidak jelas. Tiap semester aku pindah kelas dan gedung. Semester pertama aku masih di gedung fakultas komunikasi yang lama, bersebelahan dengan gedung FKG. Namun di semester dua, kami harus pindah karena terjadi sedikit polemik dengan Gazi. Katanya, gedung tersebut milik Gazi univ, sedangkan kami yang sudah berubah menjadi AHBV harus pindah. Kami pun pindah ke gedung pusat. Letaknya masih satu area dengan Gazi univ, tapi lokasi gedung AHBV jauh di belakang. Itu pun dulunya dipergunakan sebagai gedung wisuda Gazi univ. Jadi aku harus memutar lewat pintu belakang untuk rute tercepat menuju gedung AHBV (namanya gedung toki). Jangan kira, gedung rektorat AHBV terletak di situ juga. Terpisah. Bahkan beda daerah, wkwk aneh kan. Ya beginilah nasib kampus baru gapunya gedung.

Di semester dua, bisa dibilang kami masih belum punya kelas. Kami melangsungkan pembelajaran di ruang konferensi dengan kursi bertingkat tanpa meja. Selama satu semester kakiku pegel banget karena paha harus menjadi tumpuan buku, pengganti meja. Semester tiga, kami masih menempati ruang konferensi, sesekali sih di kelas yang layak untuk matkul yang mahasiswanya tidak terlalu banyak. Semester empat, akhirnya kami benar-benar mendapatkan kelas yang layak. Kelas kami terletak di blok A, satu blok dengan fakultas sosial dan sastra. Ada 3 lantai di blok A, dan fakultas komunikasi menempati lantai 3. Lantai baru. Bahkan di beberapa kelas fasilitas seperti proyektor masih belum berfungsi dengan baik. Eh baru 1,5 bulan ngerasain kelas enak, udah korona aja wkwk. Tapi jadinya nggak bosen sih dengan kelas yang pindah melulu setiap semesternya. Cuma agak capek aja. Jaraknya agak jauh dari asrama, apalagi harus lewat pintu belakang biar lebih cepat. Tandanya aku harus naik bus agar tidak telat. Kalau mau jalan, jadinya lewat depan. Sekitar 20 menit baru nyampe gerbang utama, masih harus jalan sekitar 10 menit lagi ke belakang untuk sampai di gedung fakultas.

Yang bikin ribet adalah urusan identitas kampus. Kartu mahasiswa misalnya. Aku baru mendapat kartu mahasiswa di semester 3. Itu pun dengan berbagai perjuangan, terlebih aku mahasiswa asing yang banyak banget persyaratannya hanya untuk mendapatkan kartu mahasiswa. Yap, menjadi mahasiswa asing di negeri orang harus banyak-banyak sabar. Kalau udah capek istirahat aja dulu, perjuangannya dilanjut besok :)

Tapi aku tetap bersyukur kuliah di fakultas komunikasi ex-Gazi. Dosennya tetap sama, kualitas pengajarannya juga masih sama baiknya. Kualitas harus sebanding dengan usaha yang dikeluarkan lah ya. Itulah sebabnya, aku sering mendengar persepsi anak luar kota kalau melihat anak Ankara, katanya wajah-wajah anak rajin semua yang doyan belajar dan serius gitu. Wkwk kocak banget sih ini. Hmm ya gimana ya. Keadaannya memang menuntut untuk seperti itu. Pilihannya cuma 2, beban mata kuliah yang tinggi atau jam per mata kuliah yang lama.

Contohnya temanku yang kuliah di jurusan ekonomi, jumlah mata kuliah dia per semester tidak sebanyak jurusanku. Jam per mata kuliah juga tidak selama jurusanku. Tapi beban per matkul dia cukup besar. Ada yang 5 sks, 6 sks, dan 8 sks. Sekalinya nilai ujian dapet kecil bisa kacau itu. Itulah salah satu sebab mengapa anak Ankara 'kelihatan rajin'. Nah anehnya, bedanya dengan jurusanku yaitu berapapun sks per mata kuliah (paling tinggi 6 sks), untuk satu matkul 170 menit. Bayangin aja hampir 3 jam di kelas, bosen banget sumpah wkwk apalagi kalau kelas sejarah. Itu baru untuk satu matkul. Andaikan sehari ada 3 matkul, udah bisa dijuluki budak kampus. Dari pagi sampai sore berada di kampus. Kesannya kayak ngampus mulu. Oh ya, kami memulai kelas pukul 08.30. Please ini nggak siang kalau musim dingin. 07.30 matahari baru terbit. Kalau ada kelas pagi di musim dingin itu perjuangan banget. Habis subuh dingin banget masih gelap udah harus berangkat.

Aku nggak menganggap yang kuliah di luar kota selain Ankara lebih santai. Semua ada tantangan dan perjuangannya sendiri-sendiri. Toh kami semua sama, yang nangis-nangis tiap malem menjelang ujian, yang kepala sampai panas nggak ngerti dosen ngomong apa, yang harus jungkir balik untuk bisa lulus di setiap matkul. Untuk teman-teman seperjuanganku, semangat! Semoga dilancarkan. 2022 insyaAllah kita lulus kok. Aamiin.

Oh ya, buat yang kepo keseharianku ketika hari kuliah, tonton vlogku ya. Ini video aku buat tahun lalu sih, awal semester 3. Masih menempati dua tipe kelas di blok berbeda (ruang konferensi di blok F, ruang kelas di blok A). Jangan lupa subscribe YouTube-ku juga ya. HEHE.

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates