Kamis, 17 September 2020

Day 6 : Single and happy

(Baca: Challenge day 5)



Tak selamanya manusia single itu menyedihkan. Karena nyatanya dengan menjadi single kita jauh lebih merasa bebas dan bisa fokus dengan mimpi dan tujuan hidup kita sendiri. Berkaca pada pengalaman hidup eh memutuskan untuk menjadi single yang produktif nyatanya membawa banyak perubahan positif untukku. Nggak ada lagi cerita sedih, galau, menye-menye nggak jelas kayak jaman dulu (Jika kamu pembaca setia blog ini sejak jaman dulu pasti paham betapa menjijikkannya aku dulu haha). Ya, karena single itu pilihan. Dengan menjadi single kita harus siap untuk meningkatkan kualitas diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif. 

Menjelang tahun terakhir SMA kegiatanku semakin padat. Mengikuti kegiatan nasional di Jakarta dua kali, sibuk menyiapkan diri menghadapi UN, seleksi masuk PTN, mendaftar beasiswa YTB, dsb. Hal tersebut membuat diriku menjadi pribadi yang idealis dan ambisius parah. Tapi baiknya, aku jadi tidak memikirkan hal-hal yang menyangkut hati hilihh. Oke, oke, ku akui aku nggak pernah bisa membohongi hati. Berkali-kali aku menolak agar tak terlibat kembali dengan hal-hal sepele semacam ini tapi tak bisa. Dan seseorang pernah bilang padaku bahwa rasa itu anugerah. Hmm, eh tapi kan kita mau bahas soal single. 

Setiap orang punya alasannya sendiri ketika memilih single, ada yang takut terluka lagi mungkin, ada yang punya masa lalu yang buruk, ada juga yang memang ingin fokus mengejar mimpi. Tidak ada yang salah kok dengan alasan-alasan itu. Menurutku justru yang salah adalah ketika kita tidak memanfaatkan masa single kita dengan baik, tidak memaksimalkan potensi diri kita. Seperti tidak menambah daftar buku bacaan, tidak belajar hal baru, tidak berteman dengan orang baru, atau tidak mengembangkan hobi dan skill kita. Itu sih sayang banget.

Jika memang kita telah memasuki usia dimana orang-orang mulai bertanya kapan kita menikah, tidak usah baper. Tidak usah galau saat melihat teman kita satu per satu mulai menikah. Semua orang punya masanya sendiri-sendiri. Sekarang fokus sama target dan tujuan hidup kita aja. Misal, umur sekian lulus S2, umur sekian bisa beli rumah, memberangkatkan haji orangtua, dll. Seiring berjalannya waktu nanti juga bakal ketemu sosok merpati yang kau cari. Dan aku yakin betapa beruntungnya orang tersebut yang telah menemukanmu saat kau telah berubah menjadi pribadi yang lebih baik nantinya.

Seperti lagunya Oppie Andaresta - Single Happy "Aku baik-baik saja menikmati hidup yang aku punya. Hidupku sangat sempurna. I'm single and very happy. Mengejar mimpi-mimpi indah bebas lakukan yang aku suka, berteman dengan siapa saja. I'm single and very happy."  Jangan pernah malu menjadi single, apalagi di usia muda begini. Seriusan, karena single lebih enak ketimbang punya relationship, apalagi terjebak relationship yang nggak jelas, friendzone misalnya. Eh.

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates