Rabu, 16 September 2020

Day 5 : Your parents

(Baca: Challenge day 4)


Adakah orangtua yang lebih random dari orangtuaku? Atau memang kebanyakan orangtua di Indonesia benar-benar random? Terutama ayah, abi, bapak atau papa. Hal ter-random yang pernah kualami adalah ketika papaku tiba-tiba melakukan panggilan video saat aku baru terbangun dari tidur malamku, ia memandangiku dengan tatapan menyelidiki seakan ingin memastikan sesuatu. Selang beberapa detik kemudian ia berkata "Kamu takut burung hantu nggak?" Aku mengernyitkan dahi terheran-heran. "Enggak, kenapa?" "Oh yaudah kalo gitu." "Kenapa emangnya?" "Kamu bukan mbak kunti berarti." Entah karena mukaku yang kusut bangun tidur terlihat seperti mbak kunti atau memang papaku serandom itu. Aku juga nggak tahu apakah benar mbak kunti takut burung hantu.

Aku merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Ya, aku anak bungsu. Dan papa juga merupakan anak bungsu, tapi ia anak ke-6 dari 6 bersaudara. Kami seringkali berdebat tentang anak bungsu, dan aku selalu membela diri dengan menganggap bahwa aku anak ke-3 sama seperti mama. Papa orang yang dingin, kaku dan cuek tetapi menyebalkan di rumah. Jika aku sudah dibuat kesal olehnya, papa selalu mengeluarkan 2 pasal andalannya. Satu, papa selalu benar. Dua, jika papa salah kembali ke pasal satu. Hal itu selalu membuatku tak bisa berkutik jika tengah berdebat hal konyol dengannya.

Tapi meski begitu aku tahu, terkadang papa merindukanku walau tak pernah mau mengaku. Seperti ketika tiba-tiba menelepon, ia selalu menuduhku yang meneleponnya duluan dan rindu padanya. Jelas tak mau mengakui bahwa sebenarnya ia yang rindu. Ah, apakah setiap ayah memang begitu? Meski papa seringkali menyebalkan bagiku tapi kutahu di dalam lubuk hatinya ia menyimpan cinta dan doa yang tulus untuk anak-anaknya.

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates