Selasa, 22 September 2020

Day 11: Talk about your siblings

(Baca : Challenge day 10)

Alit

Pada tulisan hari ke-8 aku sudah sedikit menyinggung tentang minat keluargaku di bidang musik. Jadi, apa yang akan kubahas hari ini? Hm okay baiklah mari kucoba. Aku mempunyai dua kakak, laki-laki dan perempuan. Kami semua masih kelahiran '90-an. Selisih usia kakak pertama dengan kakak keduaku 6 tahun, sedangkan kakak keduaku dengan aku hanya 2 tahun. Ketika kecil, aku sangat mengidolakan kakak pertamaku. Hal ini dikarenakan ketika aku lahir, kakak keduaku dibawa dan diasuh oleh budheku (aku memanggilnya bunda) -kakak pertama papa-. Jadi aku tak terlalu dekat dengan kakak perempuanku.

Ketika kecil, aku ingin sekali mengikuti kegiatan yang kakak pertamaku ikuti. Inilah yang membuatku memilih bersekolah di TK ABA. Kau tahu alasannya apa? Aku ingin sekolah yang ada drumband-nya, karena dia ikut ekskul drumband di sekolahnya. Aku juga bilang pada mama, nantinya aku juga mau ikut paduan suara biar sama kayak dia. Apapun yang diikutinya akan kuikuti juga. Aku mengenal game juga darinya. Ketika kakakku khitan dan mendapat hadiah tamiya, aku pun meminta dibelikan tamiya juga. Aku masih ingat tamiyaku berwarna merah meskipun aku sudah lupa nama serinya. Sayangnya aku hanya jongkok di sampingnya dan menyaksikan ketika ia bermain balap tamiya dengan anak-anak tetangga. Katanya aku masih kecil untuk ikutan tanding.

Aku mengenal kakak keduaku saat bunda mengirimi paket berisi foto kakak keduaku. Tak ingat pasti umur berapa aku kala itu. Tapi yang kuingat, aku merasa bingung melihat foto itu. Dalam hati seperti berkata "Ini siapa dah kagak kenal." wkwk ampun mbak. Ia baru kembali ke rumah saat aku hendak masuk SD dan ia kelas 2 SD. Mungkin karena kami dulunya tidak pernah bertemu, kami jadi tidak akur. Saat ia bersekolah di SD dekat rumah, aku memilih sekolah yang jauh. Alasannya agar tidak satu sekolah dengannya. Takut tiap pulang nangis mulu wkwk.

Seiring bertambahnya usia dan semakin dewasa kami mulai jarang berantem. Sesekali masih sih wkwk apalagi kalo lagi badmood. Tapi pada akhirnya dialah yang mengajariku menjadi cewe tulen haha. Mengajariku memasak, make-up dan merawat diri. Walaupun masakan pertamaku diketawain sih. Ya, dia senang sekali memasak dan membuat kue. Tapi dia lebih suka bereksperimen dengan adonan sih ketimbang kue kering. Kalau dia sedang rajin memasak donat, bakpao, bolu kukus atau pizza teflon wah siap-siap deh tangan pegel karena harus jadi asistennya memegang mixer. Mana kadang rada galak pula. Satu yang kusuka, ia jarang sekali menolak jika aku minta dibuatkan cilok kuah dengan bawang putih yang banyak, debest memang cilok kuah buatannya.

Akhir kata, mengutip status facebook kakak pertama pada Desember 2011

Anak pertama hidup dengan nada

Anak kedua hidup dengan boga

Anak ketiga hidup dengan cerita

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates