Sabtu, 12 September 2020

Jujur aku bingung harus memulainya dari mana. Sudah 5 bulan aku meninggalkan blog ini. Kala itu rencananya blog ini akan berubah menjadi blog berbahasa Turki untuk penilaian tugas kuliah. Namun semenjak korona datang dan perkuliahan jadi serba online termasuk tugas-tugas yang berubah menjadi penulisan makalah, rencana itu terhenti begitu saja. Jadi kuputuskan untuk kembali menjadi blog pribadi berbahasa Indonesia saja. Kebetulan sekali sudah 2 minggu ini aku mengikuti kelas online yang diselenggarakan oleh IIDN X IM3Ooredoo seputar menulis blog. Hal tersebut memicu semangatku untuk kembali menekuni dunia blog. Pelan-pelan secara bertahap akan dibenahi. Hal pertama yang sudah kuperbaiki tentu saja tampilan menu di blog yang berubah menjadi bahasa Indonesia lagi (bukan bahasa Turki). Hal kedua, jeng... jeng... ada yang beda nggak dengan link blogku sekarang? Yup, aku memutuskan untuk membeli TLD.

Selanjutnya mungkin secara tampilan akan berubah lagi untuk mengoptimalkan tampilan blog. Namun apalah guna tampilan dan segala pendukungnya jika tidak ada konten yang ditulis. Because content is the king. Nah aku pun sempat memiliki kendala apa saja yang akan aku tulis nantinya karena selama pandemi dan libur summer kegiatanku hanya seputar belajar dan mengikuti kelas daring dari berbagai komunitas sembari sesekali cover lagu hehe. Kebetulan sekali 2 hari yang lalu salah seorang mutualku di twitter menyukai tweet milik kak Andina Dwifatma (@andinadwifatma) tentang 30 Days Writing Challenge. Memang ya, selalu ada kemudahan di setiap kesulitan. 30 Days Writing Challenge sangat membantuku menemukan ide untuk menulis blog. Dan mari kita mulai dengan tantangan hari pertama. Semoga aku bisa istiqomah.



DAY 1: Describe your personality

Tema yang kelihatannya mudah tapi cukup tricky, apalagi di dunia rekrutmen dan interview (wkwk maklum beberapa waktu terakhir sedang sibuk rekrutmen). Tapi ini blog, bukan sesi interview maupun pendaftaran beasiswa atau kerja. Jadi, enjoy aja. Bagi yang belum mengenalku, salam kenal. Namaku Alinda Putri Dewanti. Akrab dipanggil Alin. Seorang mahasiswa semester 5 jurusan Jurnalistik di Ankara Hacı Bayram Veli University. Tahun 2017 aku mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah Turki atau yang biasa dikenal dengan beasiswa YTB.

(Baca: Turkiye Burslari Scholarship)


Tolong untuk tidak bertanya padaku tentang cara mendapatkan beasiswa kuliah di Turki sebelum kalian membaca tuntas tulisan tentang beasiswa YTB di blogku ini. Aku sangat senang berbagi, terutama dalam bentuk tulisan. Menjadi mahasiswa jurnalistik membuatku semakin sering menulis. Walaupun terkadang aku jadi bingung untuk menempatkan tulisan tersebut di platform apa. Apakah di blog, instagram, twitter, facebook atau mungkin dalam bentuk video di channel Youtube. Atau bisa juga dalam bentuk buku. Tapi pada akhirnya lebih sering berbagi di instagram sih. Oh ya, saat ini aku baru merintis sesi sharing mingguan yang kuberi nama #YukSharing tentang self-development di akun instagramku (@alindaputri13). Baru 2 sesi sih, semoga saja bisa berkelanjutan. Kalian masih bisa membacanya di highlight instagram #YukSharing. Selama pandemi kemarin alhamdulillah aku juga berhasil merampungkan buku ke-7, sebuah buku antologi cerpen bersama anggota FLP Turki (Info selengkapnya akan ditulis di postingan berikutnya). Dengan diterbitkannya buku antologi "Kelana Turki", berakhir pula tugas dan amanahku sebagai ketua FLP Turki 2019-2020.

Kesibukanku saat ini hanya kuliah, walau perkuliahan baru akan dimulai kembali bulan depan sih masih dengan sistem jarak jauh. Aku memutuskan untuk mengurangi kegiatan organisasiku dan fokus memanfaatkan sisa waktuku di Turki yang tinggal 2 tahun ini. Nggak terasa ternyata cepat juga. Di sela-sela kesibukan kuliah aku masih aktif sebagai anggota FLP Turki yang merangkap sebagai pengurus media dan humas (turun jabatan hehe). Aku ingin fokus mengurusi sosial media saja ketimbang keseluruhan seperti program dsb. Toh aku juga lebih sering berinteraksi di sosial media.

Sebagai sosok INFJ aku tetaplah introvert walaupun bisa terlihat ramai di suatu waktu. Aku tak mudah berbagi jika aku belum merasa nyaman atau percaya. Hal inilah yang membuat orang-orang mempunyai pandangan bermacam-macam tentang diriku. Tak apa, aku tak mengelaknya. Tapi percayalah, aku senang sekali menjalin relasi dengan orang baru. Tak perlu khawatir aku akan terlihat aneh saat pertama kali berkenalan. Katanya, INFJ itu rumit. Dan aku 100% mengiyakannya. INFJ kerap kali dipandang hebat dan kuat, bisa membantu menyelesaikan permasalahan orang lain. Namun sesungguhnya, banyak sekali permasalahan dalam dirinya yang tak mampu ia selesaikan sendiri. Dilansir dari 16personalities.com kepribadian advokat ini sosok yang pendiam dan mistis, tetapi idealis yang sangat menginspirasi dan tak kenal lelah.

Mari kita telaah satu persatu berkaca dari kepribadianku. Pendiam? Ya, dulunya aku sangat pendiam. Bahkan hingga saat ini (kata orang-orang yang pertama kali mengenalku di dunia nyata). Tapi sesungguhnya aku rame, bawel dan cerewet sekali jika bersama orang yang sudah kupercaya wkwk.  Meskipun begitu, ada satu waktu aku benar-benar butuh sendiri untuk me-recharge energiku. Mistis? Aku tak tahu apa definisi mistis sesungguhnya. Tapi aku memang menyukai bacaan atau topik pembicaraan tentang spiritual dan humaniora. (Kalau kata teman-teman dekatku sih aku agak 'serem' wkwk). Idealis dan tak kenal lelah? Haha tak perlu ditanya. Aku tak bisa menjalankan suatu pekerjaan dengan ringan hati jika hal tersebut tak sejalan dengan prinsipku. Hal inilah yang membuatku terkadang agak keras kepala. Tapi karena sifat idealis dan prinsip yang kuanut tersebut, aku jadi tak pernah berhenti untuk memperjuangkannya agar segera tercapai. Itulah yang membuat diriku dikenal sebagai sosok yang cukup ambisius dan tak kenal lelah. 

Ah, tapi itu semua hanya membuat diriku terlihat kuat dan hebat. Pada kenyataannya aku tetaplah manusia pada umumnya, yang pernah rapuh, jatuh dan terluka. Aku tetaplah sama seperti kalian. Yang terpenting bukan tentang seberapa hebat dirimu di mata orang lain, tapi seberapa tangguh dirimu untuk terus belajar memperbaiki diri. Tak peduli apa jenis kepribadianmu. Tak masalah jika kamu bukan INFJ. Karena setiap kepribadian memiliki sisi positif dan negatifnya sendiri. Cukup kenali potensi dirimu lebih dalam dan kembangkan potensi itu.

Kurasa, cukup sekian pemanasanku mengikuti 30 Days Writing Challenge. Bagi yang ingin mengontakku, cukup hubungi sosial mediaku yang ada di bagian atas blog ini. Görüşürüz!

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates