Selasa, 15 September 2020

 Day 4: Places you want to visit

(Baca: Challenge day 3)

sumber: google


"Gue pengen jalan-jalan. Butuh liburan," ujar Mila di ujung telepon.

"Sabar, kan masih pandemi," balas Bimo menenangkan.

"Udah 6 bulan lho gue nggak ke mana-mana. Terakhir kali liburan literally sebelum korona dateng, pas liburan winter. Suntuk banget sumpah," Mila masih menggerutu.

"Yang ngerasain nggak cuma lo doang Mil. Seluruh dunia juga ngerasain. Tapi ya mau gimana lagi. Kalo lo maksa liburan dan kenapa-kenapa malah makin runyam kondisinya," cecar Bimo.

"Iya sih, paham kok."

"Emang kalo pandeminya kelar lo mau ke mana sih?" tanya Bimo.

"Banyak. Ke luar kota lah pokoknya. Awal tahun gue udah bikin list kota yang pengen gue kunjungin selama 2020 ini, tapi apalah daya tiba-tiba ada korona. Satu kota pun dari wishlist nggak ada yang kecoret."

"Iya, kota mana aja? Ntar gue temenin jalan-jalan kalo udah boleh jalan."

"Emang beneran lo mau nemenin Bim? Gue pengen ke Rize, Trabzon, Samsun, Gaziantep, Şanlıurfa, Antalya, Fethiye, Adana, Bursa, Sakarya, Bolu, Çanakkale," ujar Mila santai.

"Buset banyak banget. Sekalian aja kota se-Turki lo datengin semua," protes Bimo.

"Boleh sih. Ide bagus tuh. Tapi waktu sama budgetnya nggak ada Bim."

"Nah itu tahu. Gue juga nggak ada budgetnya kalo harus nemenin lo ke kota-kota yang lo sebut tadi," kata Bimo.

"Kalo lo Bim? Pengennya ke mana?" Mila bertanya balik.

"Raja Ampat," jawab Bimo singkat.

"Ya ampun Bim, keinginan lo masih sama sejak jaman SMA?" Ya, Mila dan Bimo telah berteman dekat sejak mereka duduk di bangku SMA hingga kini mereka kuliah di kampus yang sama di negeri dua benua.

"Ya gitu deh, kan belum tercapai Mil jadi ya masih sama."

"Kalo itu sih lo harus pulang dulu ke Indo. Pulang gih sekarang."

"Ogah ah, di Indo kondisinya lebih nggak karuan ketimbang di sini. Kalo gue pulang pun belum tentu bisa ke Raja Ampat. Lagian gue kan pernah bilang, gue maunya ke Raja Ampat sama orang yang spesial," jelas Bimo.

"Cari lah sekarang. Banyak juga cewek Turki yang cakep. Temen sekelas lo tuh, yang biasanya gue lihat sering jalan bareng lo di kampus, kayaknya dia naksir sama lo."

"Udah ada sih sebenernya. Cuma kayaknya orangnya nggak bakal mau deh," suara Bimo terdengar mulai merendah.

"Emang udah lo tanyain ke orangnya?"

"Em... belum sih. Cuma feeling gue sih bakal nolak," Bimo mulai putus asa. "Emang kalo lo mau Mil gue ajak liburan ke Raja Ampat?" lanjut Bimo.

"Kalo gue sih mau-mau aja. Siapa sih yang ga pengen ke Raja Ampat. Cuma gatau ya orang yang lo anggap spesial itu mau apa kagak tapi coba lah tanya ke dia," ujar Mila. Di ujung telepon terdengar Bimo menghela napas panjang.

"Orangnya itu ya lo Mil, yang gue anggap spesial selama ini tuh lo. Cuma lo aja yang nggak sadar." Mila tersentak kaget mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Bimo.

"Bim..."

TUTT.. TUUTTT... TUUTTT... belum sempat Mila meneruskan ucapannya sambungan teleponnya telah terputus. Beberapa saat kemudian Mila masih terdiam mematung. Ia masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Ia merasa harus segera menyelesaikannya. Tidak, tidak setelah pandemi. Ia tak akan menunggu selama itu. Ia tahu bahwa ia harus menyelesaikan ini secepatnya.

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates