Jumat, 09 September 2016

Dan tibalah pada saat puncaknya. 9 Agustus 2016, 220 pelajar se-Indonesia berbondong-bondong datang ke Graha Wisata Remaja TMII. Kami saling bertemu dan berkenalan lebih dekat. Saling menebak-nebak sosok yang ditemuinya. "Owalaahh" "Beda ya kayak di foto" begitulah kalimat yang terdengar ramai di hari pertama. Setelah registrasi dan memindahkan koper ke kamar, kami kembali melanjutkan aktivitas perkenalan kami. Seperti yang aku dan kawan-kawanku lakukan, dengan cara berkeliling ke kamar-kamar. Ada pula yang berpapasan di jalan. Beberapa delegasi yang baru datang pun juga ada yang masih sibuk membenahi mading mereka di lantai 1. Setelah shalat Dhuhur kami menuju auditorium untuk memulai kegiatan kami selama di Jakarta. Diawali dengan orientasi dari kakak panitia. Setelah itu kami memulai perjalanan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan upacara pembukaan. Keseruan di bus pun mulai terukir. Foto aib sewaktu tidur di bus mulai bermunculan. Konser, main game, ataupun keseruan lainnya kami lakukan dengan maksud untuk mempererat kedekatan kami. 

Tiba di kemendikbud kami dipersilakan untuk shalat terlebih dahulu baru akhirnya upacara pembukaan dimulai. Pada upacara pembukaan ini ditayangkan pula 5 video terbaik karya kami. Yang pertama video karya Sri Indra Alika Putri (Jawa Barat). Ia menyanyikan lagu Tanah Airku sambil berkeliling kota. Duh jujur aku merinding lihatnya. Suaranya yang indah ditambah makna dari lagu itu sendiri membuatku tersentuh. *Aku nggak pernah berhenti merinding setiap nonton videonya u,u*.Video kedua karya Nusril Muchtadi (Sulawesi Selatan). Video ketiga karya Puspa Mahardhika (Sumatera Utara), ia menerangkan bagaimana cara membuat baterai bekas dapat digunakan kembali dengan pemanfaatan kulit pisang. Video keempat karya Abdi Rafi Akmal (Kalimantan Barat) dan video kelima karya Zahara Riri Zakia (Lampung) tentang diet plastik. Kalian bisa nonton video keren karya mereka di link ini https://www.youtube.com/watch?v=zmsGN5uKrdY

Setelah dibuat terpukau dengan video karya mereka dan upacara pembukaan telah selesai kami kembali dipersilakan untuk melakukan ishoma. Dan disinilah cerita tentang makan kami dimulai. Ya, aku masih ingat kami dapat makanan berupa box meal. Ada nasi, nugget dan sayur dengan mayonaise di dalamnya. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian kami. Melainkan sumpit yang terselip di dalamnya. Uyeaahh bagi kami yang tak bisa menggunakan sumpit sungguh suatu perjuangan yang amat sulit. Bahkan ada yang tak tahan karena kelamaan akhirnya memilih makan dengan tangan. Wkwk sejujurnya aku juga gabisa pakai sumpit tapi pas malam itu aku nggak makan karena emm biasa.. soal lambung. Sumpit laknat kalo kata mak nurfat :v. Yah namanya juga orang laper, nggak mikirin makan cantik pake sumpit pokoknya yang penting kenyang.

Setelah kami (engg mereka maksudnya, aku nggak termasuk) kenyang, kami kembali masuk ke ruangan untuk mendapatkan bekal ilmu dari Lembaga Sensor Film Indonesia dengan tema "Membangun Budaya Sensor Mandiri", kami jadi tahu mana yang harus disensor dan mana yang tidak, dan kami jadi paham tentang sensor mandiri tersebut. Sekitar pukul 20.00 kegiatan kami di kemendikbud berakhir dan kami harus kembali ke TMII. Eits, tapi masih ada satu agenda lagi malam itu yaitu FGD (Focus Group Discussion). Ya, malam itu adalah malam FGD pertama kami. Dalam FGD, kami membahas isu-isu yang terjadi di sekitar, mencari masalah yang sering terjadi, dan merencanakan solusi yang dapat kami lakukan sepulang dari Jakarta melalui kegiatan sosial. Ada 6 tema yang diberikan panitia, yaitu Pendidikan, Kebudayaan, Lingkungan, Kesehatan, Entrepreneurship, dan Wawasan Kebangsaan. Kami diberi kebebasan untuk bergabung dalam kelompok FGD mana. Aku sendiri tergabung dalam kelompok FGD Kesehatan, mudah cari topiknya sih (efek latar belakang daerah. Yayaya kalian yang pernah dengar dengan nama Tretes pasti paham akan hal ini). Di malam pertama FGD kami hanya diminta untuk memikirkan masalah apa yang akan kami bahas. Dan kelompokku memilih tema Narkoba (Obat terlarang). Kami diberi waktu hingga sekitar pukul 00.00. Sebelum kembali ke kamar masing-masing setiap kelompok saling bersahutan meneriakkan yel-yel kelompok masing-masing. Ya, seperti kelompok kesehatan dengan yel-yel "Karena sehat kita ada, karena sehat kita kaya, karena sehat kita bahagia". Masih teringat, teriakan penuh semangat di malam pertama itu, seakan tak ada kata lelah dalam diri kami walau jarum jam telah menunjukkan pukul tengah malam. 

Keesokan paginya (Hmm nggak esok juga sih, ya sekitar 6 jam dari FGD malam), kami kembali melanjutkan perjalanan kami ke Kementerian Koperasi dan UKM. Siangnya kami berkunjung ke Kementerian Perdagangan. Tempat yang paling favorit sejak FOR sebelum-sebelumnya, begitulah kata panitia.
Kami mendapat waktu yang cukup banyak untuk bersantai sebelum acara dimulai. Waktu tersebut kami manfaatkan untuk berfoto dan bermain game. Ada 'Roti dan Rotan' dari Nofry (NTT), 'Buku ini saya serahkan kepada..', oiya kami juga diajari tepuk FOR 8 oleh teman-teman Taruna Nusantara (Jateng) yang mampu menggugah semangat pelajar se-Indonesia yang berada dalam ruangan itu. Karena aku nggak pengin teman-teman FOR 8 makin baper baca ini, aku skip aja ya isi kegiatan di kemendag :D.
Yea, sore harinya kami berkunjung ke gedung KPK untuk berbincang-bincang langsung dengan pimpinan KPK. "Oh ini toh gedung yang selalu muncul di TV setiap ada kasus korupsi". Tak heran, begitu masuk kami diperiksa terlebih dahulu oleh petugas demi menjaga keamanan. Ada yang unik dari gedung KPK ini, yaitu tulisan-tulisan unik dalam pigura yang terpajang rapi di dinding. Bisa buat foto-foto. Instagramable gitu wkwk :D Tak berbeda dengan kunjungan ke gedung-gedung sebelumnya, peserta FOR pun sangat antusias mendengar penjelasan pimpinan KPK. Ketika sesi tanya jawab dibuka, para peserta saling berebut tunjuk tangan untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritisnya. Benar-benar luar biasa. Tak seperti hari pertama yang sampai jam 8 malam, hari kedua kami kembali ke TMII sekitar pukul 18.00. Jangan salah kami akan tiba di TMII lebih awal. Tau lah macetnya Jakarta. Aku hitung sih 2 jam. Uyea, ini pertama kalinya aku merasakan macetnya Jakarta. Tapi beneran nggak kerasa soalnya Bus 3 dihibur dengan nyanyian teman kami Ellen dari NTT. Apalagi ketika Ellen dan Abyan (Yogyakarta) berduet menyanyikan lagu Mungkinkah dari Stinky, sontak membuat penghuni Bus 3 pun ikut bernyanyi bersama. 

Ketika tiba di TMII, sekitar pukul 20.00 kami mengobrol santai dengan wartawan Kompas Muda. Ya, kami membahas tentang jurnalistik. Dan sangat menyenangkan (Mungkin karena ini passionku). Setelah itu tentu saja kami melanjutkan FGD. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan masalah yang diambil di setiap kelompoknya. Yang mendapat giliran pertama adalah kelompok Lingkungan. Anfir (Banten) dan Ditha (Jambi), mewakili kelompoknya mempresentasikan masalah lingkungan yang sering terjadi. Seperti masalah sampah dan polusi. Dan yang mendapat giliran kedua adalah kelompokku, Kelompok kesehatan. (Jujur aku lupa kelompokku siapa yang presentasi, duh jahatnya aku wkwk). Next, giliran ketiga kelompok Entrepreneurship. Dan malam pun kian larut, jadi kelompok yang belum presentasi akan ditunda. Meskipun malam kian larut namun tetap saja peserta tak langsung istirahat. Kami tengah latihan mempersiapkan cultural performance yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu. Delegasi Jawa Timur (Aku, Betzy, Fira, Helena, Aris, Hammaz, Iman, Nizam) melakukan latihan pertama pada malam kedua tersebut. Kami rencananya akan menampilkan drama musikal yang menampilkan kebudayaan khas daerah Jawa Timur. Mengatur posisi, gerakan, dan kekompakan tak membutuhkan waktu yang sedikit. Pukul 00.30 WIB kami memutuskan untuk mengakhiri latihan kami dan segera tidur. Yea, karena aku mulai kurang istirahat -_-.

To Be Continued...

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates