Aku dan FOR Part II
Dan tibalah pada saat puncaknya. 9 Agustus 2016, 220 pelajar
se-Indonesia berbondong-bondong datang ke Graha Wisata Remaja TMII. Kami saling
bertemu dan berkenalan lebih dekat. Saling menebak-nebak sosok yang ditemuinya.
"Owalaahh" "Beda ya kayak di foto" begitulah kalimat yang
terdengar ramai di hari pertama. Setelah registrasi dan memindahkan koper ke
kamar, kami kembali melanjutkan aktivitas perkenalan kami. Seperti yang aku dan
kawan-kawanku lakukan, dengan cara berkeliling ke kamar-kamar. Ada pula yang
berpapasan di jalan. Beberapa delegasi yang baru datang pun juga ada yang masih
sibuk membenahi mading mereka di lantai 1. Setelah shalat Dhuhur kami menuju
auditorium untuk memulai kegiatan kami selama di Jakarta. Diawali dengan
orientasi dari kakak panitia. Setelah itu kami memulai perjalanan ke
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan upacara pembukaan.
Keseruan di bus pun mulai terukir. Foto aib sewaktu tidur di bus mulai
bermunculan. Konser, main game, ataupun keseruan lainnya kami lakukan dengan
maksud untuk mempererat kedekatan kami.
Tiba di kemendikbud kami dipersilakan untuk shalat terlebih dahulu
baru akhirnya upacara pembukaan dimulai. Pada upacara pembukaan ini ditayangkan
pula 5 video terbaik karya kami. Yang pertama video karya Sri Indra Alika Putri
(Jawa Barat). Ia menyanyikan lagu Tanah Airku sambil berkeliling kota. Duh
jujur aku merinding lihatnya. Suaranya yang indah ditambah makna dari lagu itu
sendiri membuatku tersentuh. *Aku nggak pernah berhenti merinding setiap nonton videonya u,u*.Video kedua karya Nusril Muchtadi (Sulawesi Selatan).
Video ketiga karya Puspa Mahardhika (Sumatera Utara), ia menerangkan bagaimana
cara membuat baterai bekas dapat digunakan kembali dengan pemanfaatan kulit
pisang. Video keempat karya Abdi Rafi Akmal (Kalimantan Barat) dan video kelima
karya Zahara Riri Zakia (Lampung) tentang diet plastik. Kalian bisa nonton video keren karya
mereka di link ini https://www.youtube.com/watch?v=zmsGN5uKrdY
Setelah dibuat terpukau dengan video karya mereka dan upacara
pembukaan telah selesai kami kembali dipersilakan untuk melakukan ishoma. Dan
disinilah cerita tentang makan kami dimulai. Ya, aku masih ingat kami dapat
makanan berupa box meal. Ada nasi, nugget dan sayur dengan mayonaise di
dalamnya. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian kami. Melainkan sumpit yang
terselip di dalamnya. Uyeaahh bagi kami yang tak bisa menggunakan sumpit
sungguh suatu perjuangan yang amat sulit. Bahkan ada yang tak tahan karena
kelamaan akhirnya memilih makan dengan tangan. Wkwk sejujurnya aku juga gabisa
pakai sumpit tapi pas malam itu aku nggak makan karena emm biasa.. soal
lambung. Sumpit laknat kalo kata mak nurfat :v. Yah namanya juga orang laper,
nggak mikirin makan cantik pake sumpit pokoknya yang penting kenyang.
Setelah kami (engg mereka maksudnya, aku nggak termasuk) kenyang,
kami kembali masuk ke ruangan untuk mendapatkan bekal ilmu dari Lembaga Sensor
Film Indonesia dengan tema "Membangun Budaya Sensor Mandiri", kami jadi tahu
mana yang harus disensor dan mana yang tidak, dan kami jadi paham tentang sensor
mandiri tersebut. Sekitar pukul 20.00 kegiatan kami di kemendikbud berakhir dan
kami harus kembali ke TMII. Eits, tapi masih ada satu agenda lagi malam itu
yaitu FGD (Focus Group Discussion). Ya, malam itu adalah malam FGD pertama
kami. Dalam FGD, kami membahas isu-isu yang terjadi di sekitar, mencari masalah
yang sering terjadi, dan merencanakan solusi yang dapat kami lakukan sepulang
dari Jakarta melalui kegiatan sosial. Ada 6 tema yang diberikan panitia, yaitu
Pendidikan, Kebudayaan, Lingkungan, Kesehatan, Entrepreneurship, dan Wawasan
Kebangsaan. Kami diberi kebebasan untuk bergabung dalam kelompok FGD mana. Aku
sendiri tergabung dalam kelompok FGD Kesehatan, mudah cari topiknya sih (efek
latar belakang daerah. Yayaya kalian yang pernah dengar dengan nama Tretes
pasti paham akan hal ini). Di malam pertama FGD kami hanya diminta untuk
memikirkan masalah apa yang akan kami bahas. Dan kelompokku memilih tema
Narkoba (Obat terlarang). Kami diberi waktu hingga sekitar pukul 00.00. Sebelum
kembali ke kamar masing-masing setiap kelompok saling bersahutan meneriakkan
yel-yel kelompok masing-masing. Ya, seperti kelompok kesehatan dengan yel-yel
"Karena sehat kita ada, karena sehat kita kaya, karena sehat kita
bahagia". Masih teringat, teriakan penuh semangat di malam pertama itu,
seakan tak ada kata lelah dalam diri kami walau jarum jam telah menunjukkan
pukul tengah malam.
Keesokan paginya (Hmm nggak esok juga sih, ya sekitar 6 jam dari
FGD malam), kami kembali melanjutkan perjalanan kami ke Kementerian Koperasi
dan UKM. Siangnya kami berkunjung ke Kementerian Perdagangan. Tempat yang
paling favorit sejak FOR sebelum-sebelumnya, begitulah kata panitia.
Kami
mendapat waktu yang cukup banyak untuk bersantai sebelum acara dimulai. Waktu
tersebut kami manfaatkan untuk berfoto dan bermain game. Ada 'Roti dan Rotan'
dari Nofry (NTT), 'Buku ini saya serahkan kepada..', oiya kami juga diajari
tepuk FOR 8 oleh teman-teman Taruna Nusantara (Jateng) yang mampu menggugah
semangat pelajar se-Indonesia yang berada dalam ruangan itu. Karena aku nggak
pengin teman-teman FOR 8 makin baper baca ini, aku skip aja ya isi kegiatan di
kemendag :D. Yea, sore harinya kami berkunjung ke gedung KPK untuk berbincang-bincang langsung dengan pimpinan KPK. "Oh ini toh gedung yang selalu muncul di TV setiap ada kasus korupsi". Tak heran, begitu masuk kami diperiksa terlebih dahulu oleh petugas demi menjaga keamanan. Ada yang unik dari gedung KPK ini, yaitu tulisan-tulisan unik dalam pigura yang terpajang rapi di dinding. Bisa buat foto-foto. Instagramable gitu wkwk :D Tak berbeda dengan kunjungan ke gedung-gedung sebelumnya, peserta FOR pun sangat antusias mendengar penjelasan pimpinan KPK. Ketika sesi tanya jawab dibuka, para peserta saling berebut tunjuk tangan untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritisnya. Benar-benar luar biasa. Tak seperti hari pertama yang sampai jam 8 malam, hari kedua kami kembali ke TMII sekitar pukul 18.00. Jangan salah kami akan tiba di TMII lebih awal. Tau lah macetnya Jakarta. Aku hitung sih 2 jam. Uyea, ini pertama kalinya aku merasakan macetnya Jakarta. Tapi beneran nggak kerasa soalnya Bus 3 dihibur dengan nyanyian teman kami Ellen dari NTT. Apalagi ketika Ellen dan Abyan (Yogyakarta) berduet menyanyikan lagu Mungkinkah dari Stinky, sontak membuat penghuni Bus 3 pun ikut bernyanyi bersama.
Ketika tiba di TMII, sekitar pukul 20.00 kami mengobrol santai
dengan wartawan Kompas Muda. Ya, kami membahas tentang jurnalistik. Dan sangat
menyenangkan (Mungkin karena ini passionku). Setelah itu tentu saja kami melanjutkan
FGD. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan masalah yang diambil di
setiap kelompoknya. Yang mendapat giliran pertama adalah kelompok Lingkungan.
Anfir (Banten) dan Ditha (Jambi), mewakili kelompoknya mempresentasikan masalah lingkungan yang
sering terjadi. Seperti masalah sampah dan polusi. Dan yang mendapat giliran
kedua adalah kelompokku, Kelompok kesehatan. (Jujur aku lupa kelompokku siapa
yang presentasi, duh jahatnya aku wkwk). Next, giliran ketiga kelompok
Entrepreneurship. Dan malam pun kian larut, jadi kelompok yang belum presentasi
akan ditunda. Meskipun malam kian larut namun tetap saja peserta tak langsung
istirahat. Kami tengah latihan mempersiapkan cultural performance yang akan
dilaksanakan pada hari Sabtu. Delegasi Jawa Timur (Aku, Betzy, Fira, Helena,
Aris, Hammaz, Iman, Nizam) melakukan latihan pertama pada malam kedua tersebut.
Kami rencananya akan menampilkan drama musikal yang menampilkan kebudayaan khas
daerah Jawa Timur. Mengatur posisi, gerakan, dan kekompakan tak membutuhkan
waktu yang sedikit. Pukul 00.30 WIB kami memutuskan untuk mengakhiri latihan
kami dan segera tidur. Yea, karena aku mulai kurang istirahat -_-.
To Be Continued...