Rabu, 10 September 2014

Hai, hai, hai :D Jumpa lagi nih. Kalau kita sudah bahas about Move On. Sekarang kita bahas All About Adaptasi. Adaptasi kalau aku tengok di KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ini nih, biasanya yang susah dilakukan buat siswa-siswi yang masuk di sekolah baru. Terutama bagi anak-anak yang pendiam. Like me. hahaha :D
Yayaya, jujur saja... saya ini tipe orang susah adaptasi. Berdasarkan pengalaman, adaptasi tercepat itu 3 bulan saat menginjak bangku kelas 8. Kalau di kelas 9 hampir 1 semester alias 6 bulan. Yea, kalau kau tahu apa penyebabnya pasti maklum dehh susah adaptasi di kelas 9. Nightmare dahh..

Tapi, layaknya artis yang harus jatuh terjun lompat guling-guling koprol salto karena tuntutan peran sama halnya dengan adaptasi ini. Mau gak mau kita harus menghadapinya. Apalagi saya, adaptasi itu seperti tuntutan cita-cita (Baca:psikolog). Tapi aku punya satu alasan mengapa aku susah untuk adaptasi. Bisa saja kok aku adaptasi dalam 1 hari tapi aku tak mau melakukan itu. Karena menurutku berkenalan dengan teman baru tidak hanya sekedar tahu namanya, tapi juga sifat dan kepribadiannya. Itu baru namanya mengenal. Dan itu dibutuhkan penelitian selama berbulan-bulan. #Hahahasokbanget. Dan mengapa aku butuh untuk melakukan itu? Karena aku trauma -_- aku memandang seseorang saat berkenalan dia tampak baik lama kelamaan setelah berbulan-bulan dan kenal dekat, dia tak sebaik yang kukira. Jika ada pilihan untukku lebih susah memaafkan seorang musuh atau seorang sahabat? Dengan tegas akan kujawab memaafkan seorang sahabat. Why? Karena dia sudah kita anggap sebagai sahabat, kok tega sekali dia menyakiti. Iya nggak?


Setiap orang pasti punya cara tersendiri untuk membuatnya bisa beradaptasi. Ya, contohnya seperti yang aku lakukan ituu.. ternyata bermanfaat juga loh. Ya, walaupun cibiran dan sindiran itu pasti datang. Aku pernah mengalaminya kok. Akibat proses penelitian sifat dan kepribadian manusia, aku sempat mendapat cibiran sombong, egois, pelit, dsb. Tapi, gapapaaa #akurapopo.

Kalau kita harus berada di tempat anak-anak yang brutal bagaimana? Apa harus adaptasi juga? Nah ini nih,... kita harus menjadi diri sendiri dulu. Boleh baik dengan mereka tapi batasi, jangan sampai ikut nyebur ke dalam pergaulan mereka. Kalau kalian punya keberanian lebih, kalian yang ajak mereka untuk menjadi baik seperti kalian. Asyik kan? Lebih banyak manfaatnya.
Intinya dari adaptasi sih dimana-mana sama. Harus dengan niat yang besar. Enjoy life and Have Fun! ^_^ Selamat beradaptasi. Bye Bye! ^_^

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates