Minggu, 04 Agustus 2013

Hai, jumpa kembali. Kali ini aku akan membahas aktivitasku selama PSP kemarin. Eitss, ada yang tahu PSP? bukan gadget lho yaa!! PSP itu Pekan Seni Pelajar. Meskipun nih kegiatan udah lamaaa banget. Maaf baru aq sampaikan sekarang. Kegiatanku banyak bangett, jadi gak sempat ceritain ke kalian. PSP Provinsi Jawa Timur ini dilaksanakan tanggal 16-18 Juni 2013 di ibu kota provinsi jawa timur, Surabaya.
Aku bergabung dalam tim lomba Paduan Suara mewakili Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kami berangkat dari sekolah jam 12 siang di hari Minggu, tanggal 16 Juni 2013. Kami langsung menuju gedung tempat perlombaan untuk melakukan blocking atau gladi bersih terlebih dahulu. Lokasi lomba Paduan Suara di gedung Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di daerah Genteng Kali, Surabaya. Kami memilih untuk blocking di siang hari agar tidak antri dan dapat beristirahat malamnya. Karena tentu saja nanti kebanyakan yang blocking di malam hari. Selama kurang lebih 1 jam 30 menit kami blocking. Untuk mempersiapkan saat tampil besok. Kami masuk dari arah mana, berdiri di posisi mana, dan kondisi panggungnya seperti apa. Kami sempat kewalahan melihat kondisi panggung yang tidak seperti kami bayangkan. Kami kira panggungnya seperti pada saat kami lomba di kabupaten dengan papan yang datar. Ternyata di propinsi, panggungnya dengan papan yang tumpuk atau seperti tangga. Sontak, kami merubah posisi gerakan saat menyanyi. Itu membuat kami drop. Belum apa-apa, sudah drop seperti ini. -_-

Setelah lelah melakukan blocking, kami menuju hotel tempat kami menginap malam itu. Kami menginap di Hotel Grandpark Surabaya. Hotelnya bagus dan keren. Cumaaa agak serem di lorong yang menuju lift di lantai 2. Kami langsung merebahkan diri di kasur. Oya, aku dapat kamar nomor 321 bersama Arin, Ratih, Sofi, Salsa, Feni, Puput, Corryn. Kami langsung bergantian mandi untuk melepas lelah. Setelah makan malam, kami latihan lagi di kamarnya Om Fredy, pelatih kami di kamar sebelah nomor 320 sampai jam setengah 8 malam. Karena kami belum mengantuk dan deg-degan dengan keputusan Om Fredy siapakah yang akan menjadi cadangan?? Apalagi dikasih tahunya besok saat mau tampil. Pasti rasanya nge-jlebb. Ohohoho, kamarku iseng ngerjain receptionist, security, dan kamar sebelah. Hihihi, jahil yaa xD tapi seru bangett sampai jam 12 malam. Mau tidur, kami pesan makanan. Dan orangnya tahu saat Feni bilang "Nomor kamarnya mbak?" tuhh si catering bilang "Kamar 321 kan?" JLEB!! Berartiiii.... dari tadi kita ngerjain mereka tahu! OMG!! Deg-degan bangett sumpahh. Setelah itu kami udah ga berani iseng lagi. Dan tentu saja karena sudah malam!



Pagi-pagi banget aku dan  kedelapan temenku bangun. kok 8? iya! Tadi malam Yoga dari tim karawitan numpang di kamarku. Katanya sih, di kamarnya penuh dan sesak. Dan jadilah tadi malam sekamar ada 9 orang. untung aja badannya ramping-ramping semua, jadi enggak perlu desak-desakkan.
Pagi itu, kami langsung bergantian mandi. Setelah mandi, kami di make-up biar lebih cantik. make-upnya juga antri. Bu Lela (guru seni suara), Bu Kustini (guru tari d sklh), dan Tante Novi (ibunya mbak Lita *anaknya bu Sita juga*), istrinya Pak Gani (pelatih tim karawitan. aku gatau nama istrinya) bagian mengurus rambut kami. Rambut kami disasak lalu digelung. Hal seperti ini sudah biasa di kalangan anak-anak paduan suara. dan yang bikin diriku sebel, untuk bisa digelung rambut harus dikucir kuda dengan tinggi! dan aku gak bisa! apalagi harus dikucir sendiri-sendiri. tanganku rasanya kram memegangi rambutku yang kukuncir tinggi dan enggak pernah rapi-rapi -_-

Akhirnya, berhasil juga mengucir rambutku dengan tinggi. cukup dengan melilitkan rambut, jepit sana-sini biar rapi, dikantungi dengan hair net, lalu di hair spray. jadi!
Sambil menunggu antrian make-up, kami mengganti pakaian dengan kostum untuk lomba. Kostum tim paduan suaraku bentuknya seperti atasan berlengan warna merah dengan kancing di bagian tengah menjalar kebawah dengan hiasan pita emas di bagian pinggir lengan dan tengahnya.
Ditambah dengan rok batik putih bercorak hitam kecoklatan dengan ukuran selutut yang dibagian samping kanan dan kirinya ditambah dengan kain mengilap warna merah yang dilipat. Jadi jika bagian depan diangkat akan nampak seperti kipas berwarna merah yang berasal dari samping rok itu.

Terus kami yang belum di make-up disuruh sarapan dulu di bawah. Akhirnya kami berbondong-bondong menuju ke bawah pake lift lewat lorong yang serem itu. Kami enggak mau turun lewat tangga yang jumlahnya bejibun. tinggi banget pula jarak antar anak tangga satu dengan yang lainnya. Dan kami enggak mau jadi tontonan orang banyak dengan kostum kami begini.

Setelah kenyang makan opor ayam kami balik lagi. untuk menuju lift kami harus melewati kamar-kamar yang berada di lorong itu. Dan ketahuilah! kamar-kamar yang ada di lorong itu dihuni oleh para pemain Sepak bola dari Persela! ituu lohh klub sepak bola dari Lamongan. Otomatis, kami lewat situ dilihatin mulu. Antara takut, risih, biasa, seneng juga. Kaget lihat cewek-cewek cantik kali xD hahaha.

Kami balik ke kamarnya Om Fredy buat di make-up. Tante Mia dan Bu Sita yang bagian merias wajah kami. Pertama wajahku diberi alas bedak. terus dipoles dengan bedak disana-sini. dikasih eyes shadow, blush on, eye liner, dan pensil alis sama Bu Sita. bagian selanjutnya bergeser ke Tante Mia. sama Tante Mia aku dipasangin bulu mata palsu. Selama lem-nya belum kering gaboleh melek. Dan mataku itu nakal rasanya pengin melek. Begitu sudah kering, kelopak mataku rasanya jadi berat banget! Maklum lah, aku dulu pas kecil paling ogah yang namanya di make up. Kalo dulu pas masih kecil setiap lomba nyanyi harus pake lipstick jangan coba sekali-kali mengajakku bicara. pasti aku akan diam. why? risih!
Tapi sekarang udah mulai terbiasa sih. masa kalo setiap aku dikasih lipstick harus diam, berarti aku juga gabisa nyanyi dong. Bulu mata selesai, terus dikasih lipstick warna magenta enggak terlalu tebel *thanks Tante Mia.

Gotcha! Diriku kini sudah rapi dan cantik setelah dipoles oleh mereka. Eits, ternyata belum! Aku belum mengenakan aksesoris. Aku dibantu Tante Novi mengikatkan pita berwarna emas di bagian pinggang sebagai sabuk. memakai bando dengan hiasan 3 bunga berwarna emas dibagian samping kanan menjuntai kebawah. Lalu memakai anting-anting yang bentuknya kayak cincin dibagian kiri. Kiri doang! rasanya berat sebelah. -_-. Kami begini soalnya menyesuaikan lagu yang akan kami bawakan di lomba nanti.

Aksesoris sudah terpasang rapi, aku balik ke kamarku untuk mengambil sepatu yang kami gunakan saat lomba tingkat kabupaten kemarin. Sepatu pantofel hitam dengan bordir berwarna merah tua. cocok sekali dengan warna kostum kami yang berwarna merah. Setelah semua selesai didandani, bress!! hujan turun. dramatis banget ya? Tapi begitulah adanya. Akhirnya sambil menunggu hujan, kami latihan lagi untuk menentukan siapa yang akan jadi cadangan? Kami berusaha mati-matian. Katanya, yang enggak ada ekspresinya akan jadi cadangan. So, wajah kami dibuat seriang mungkin, dan secentil mungkin -_-

Hujan reda, kami bergegas menuju tempat lomba yang kami datangi untuk blocking kemarin dengan membawa barang-barang bawaan kami. Soalnya setelah lomba kami langsung pulang. enggak balik ke hotel lagi. Intinya, kita langsung check out. Ketika sampai disana, kami langsung daftar ulang dan mengambil nomor tampil. aku lupa dapet nomer berapa -_-. yang jelas agak terakhir. Dan sistem tampilnya ini, kalo ada yang gak hadir atau belum hadir dilompati ke nomor selanjutnya. istilahnya bergilir. nanti nomor yang belum tampil itu akan dipanggil kembali. Kami hanya melihat dua penampilan di awal, kami sudah harus mempersiapkan diri untuk tampil. Dan saat itulah diberitahu siapa yang akan menempati 2 kursi cadangan. Elsya dan Vero! Elsya dari kelompok sopran. sedangkan Vero dari kelompok alto. untung aja kelompokku, tenor tidak ada yang jadi cadangan.

Begitu nomor kami dipanggil.. Bismillah, semoga lancar dan mendapatkan hasil terbaik. Kami berjalan rapi menaiki panggung. Oya lupa! Kami membawakan lagu wajib Naik Kereta Api dan lagu pilihan yaitu lagu daerah Indonesia tapi kalo bisa dikhusukan daerah Jawa Timur. *FYI: Lagu daerah Jawa Timur itu dikit. Paling banyak dari daerah Banyuwangi yang lagunya enggak terkenal*. Lagu daerah yang kami bawakan yaitu Lagu Jaranan. So, kami yang berada di barisan belakang membawa kuda yang biasa dipakai penari jaran kepang. Tapi diletakkan di belakang kami saat menyanyikan lagu Naik Kereta Api. Musik pun mengalun, kami berkonsentrasi menyanyikan lagu anak ini. Pandangan kami harus selalu mengarah pada sang dirigen yaitu Puput atau Riska! *aku sukanya panggil dia Puput*.

Lagu kedua pun kami bawakan. Lagu ini terkesan mistis saat dengar musik awalnya. Aku mengalami problem saat mengambil kuda di belakang apalagi kuda itu sempat nyangkut di sanggulnya Sofi, sebelahku. Untung saja itu dengan cepat langsung teratasi. Kedua lagu selesai kami bawakan. Aku hanya bisa berharap kami mendapatkan hasil yang terbaik mengingat problemku tadi.

Setelah adzan Dhuhur, pengumuman pun dibacakan. Dibacakan juga 5 nominasi dirigen terbaik. Kami khusyuk berdo'a. aku menggenggam tangan Puput erat. Begitu nomor kami dibacakan! Kami langsung menjerit senang. Aku dan Puput tak percaya. Puput langsung menangis haru mendengarnya. Tak terasa aku ikut menitikkan air mata juga. Usaha kami tak sia-sia. Kami masih bisa mempertahankan gelar dirigen terbaik yang pernah diraih oleh tim Paduan Suara SPANDA 2 tahun lalu. Lomba PSP ini memang berlangsung 2 tahun sekali.

Selanjutnya, saatnya pengumuman juara diumumkan. Begitu saat diumumkan juara 2, nomor kami disebut! Juara 1-nya dari Surabaya. dan katanya, lagi-lagi posisi juara 1,2,3 tetap dari 2 tahun yang lalu! Sontak, pecah tangis kami. Antara seneng dan sedih. Kami sedih karena kami enggak dapat juara 1 dan kami takut akan mengecewakan Om Fredy karena Om Fredy bela-belain enggak ikut ke Medan untuk nemani yang Vokal Grup demi mengiringi musik kami. Ada rasa bersalah yang sangat dalam. Mood kami langsung berubah suram saat itu. Saat diajak foto bersama, wajah kami datar. Tapi di sisi lain kami bersyukur udah dapat juara 2. Setidaknya kami mendapatkan juara dan mempertahankan gelar juara 2 dari tahun lalu.

Jurnal Alin . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates